Selasa, 10 Agustus 2010

Do'a Bulan Ramadhan

Silahkan di click pada point berikut :

1. Doa Harian Ramadhan
2. Doa setelah Sholat Tarawih
3. Doa setelah Witir

[DOA] bacaan dan Rukun khatib jumat

Tata cara pelaksanaan shalat Jum’at, yaitu :
1. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
2. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur.
3. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta’ala. Kemudian duduk sebentar
4. Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
5. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.

Adapun rukun khutbah Jumat paling tidak ada lima perkara.
1. Rukun Pertama: Hamdalah

Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.

Contoh bacaan:


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu

2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.

Contoh bacaan:


اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.

3. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian kepada Allah”. Atau kalimat: “marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat”.

Contoh bacaan:


يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun

Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.
4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: “tsumma nazhar”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.

Contoh bacaan:


فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ

Fastabiqul khairooti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli syaiin qodiiru (QS. Al-Baqarah, 2 : 148)


أَمّا بَعْدُ

ammaa ba’du..

Selanjutnya berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, lalu mulai berkhutbah sesuai topiknya.
Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma’asyiral muslimin rahimakumullah, atau “sidang jum’at yang dirahmati Allah”.

……. isi khutbah pertama ………

Setelah di itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat.

Contoh bacaan:


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

barakallahu lii wa lakum fill qur’aanil azhiim wa nafa’nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikril hakiim. Aquulu qowlii hadzaa wa astaghfirullaaha lii wa lakum wa lisaa iril muslimiina min kulli danbin fastaghfiruuhu innahu huwal ghafuurur rahiimu.

Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan membaca shalawat secara perlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.

Contoh bacaan:


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,

Innal hamdalillahi robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..

Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan tema/isi khutbah pada khutbah pertama yang berupa washiyat taqwa.

……. isi khutbah kedua ………

5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar .

Contoh bacaan do’a penutup:


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

Selanjutnya khatib turun dari mimbar yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum’at. Shalat jum’at dapat dilakukan dengan membaca surat al a’laa dan al ghasyiyyah, atau surat bisa juga surat al jum’ah, al kahfi atau yang lainnya.

Demikian bacaan khutbah semoga bermanfaat bagi kita semua.

Jumat, 06 Agustus 2010

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1431 H

Assalaamu 'alaikum wr. wbr.

Alhamdulillah tidak lama lagi kita memasuki bulan penuh Rahmat, Barokah dan Ampunan dari Allah SWT. Bulan suci Ramadhan 1431 H tinggal menunggu hitungan hari.

Mari kita berdoa agar diberi kesempatan menjalankan ibadah Ramadhan dgn khusyu dan penuh keikhlasan dan memanjatkan do'a kepada Allah SWT: "Allohumma baariklanaa fi rojaban wa sya'ban wa balighna Romadhon, amiiin.

Semoga ibadah kita diterima Allah SWT, amin

Bagi yang memerlukan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1431H silahkan buka dan simpan tautan berikut : Jadwal Imsakiyah 1431H (click)



mudah-mudahan berguna bagi kita bersama.

Wassalaamu alaikum wr. wbr

KEGIATAN RAMADHAN 1431 H

RANGKAIAN KEGIATAN
NUANSA ISLAM
ATTAMMIMAH (SALAM)
BULAN RAMADHAN 1431 H


1. Tarhib Ramadhan 7 Agutus 2010
2. Shalat tarawih berjamaah & Kultum
3.Tadarusan bada tarawih
4. Tausiyah Subuh khusus Sabtu & Minggu
5. Kajian Islam / Daurah setiap hari Minggu
6. Santunan anak yatim 28 Agustus2 010
7. Nuzulul Qur'an 28 Agustus 2010
8 Sanlat TPA 22 Agutus 2010
9 Tajil setiap hari
10. Tadarus Ibu-Ibu Majelis Ta'lim setiap pagi
11. Zakat Fitrah sampai 8 September 2010
12.Halal Bi halal 25 September 2010

Jumat, 02 Juli 2010

Renungan: Bergaul dengan Sesama Muslim dan Non Muslim

Intisari Surat Ali Imran (3) ayat 118 :


” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.


Disurat Lain Al Baqarah (2) ayat 120 :

“ Orang-orang yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Bagi seorang muslim ada empat hal yang harus dilakukan untuk memperoleh derajad taqwa yaitu menanamkan rasa cinta kepada Alloh, merasa senantiasa diawasi oleh Alloh, menjauhkan diri dari sifat-sifat tak terpuji atau penyakit hati seperti dengki, iri hati, ngerumpi dan sebagainya serta mampu mengendalikan hawa nafsunya. Adapun salah satu diantara implementasi dari muslim yang taqwa tersebut, adalah senantiasa berbuat baik kepada siapapun dalam pergaulannya termasuk dalam bergaul dengan mereka yang non muslim.

Berikut petikan hadits mengenai muamalah (pergaulan) yang dikutip dari Sumber: 1100 Hadits Terpilih - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press :

* Ketika orang non muslim memberi salam kepada seorang muslim maka jawabannya tidak boleh lbh dari: Wa’alaikum artinya: Dan juga bagimu . Namun jika yg mengucapkan salam tersebut orang Islam maka kita harus membalasnya dgn ucapan yg lbh baik atau minimal sama. Firman Allah Apabila kamu dihormati dgn suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dgn yg lbh baik atau balaslah . Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.

* Senyummu ke wajah saudaramu adl sodaqoh.

* Apabila berkumpul tiga orang janganlah yg dua orang berbisik-bisik {bicara rahasia} dan meninggalkan orang yg ketiga {karena hal tersebut akan menimbulkan kesedihan dan perasaan tidak enak baginya}.

* Apabila seorang bertamu lalu minta ijin {mengetuk pintu atau memanggil-manggil} sampai tiga kali dan tidak ditemui maka hendaklah ia pulang.

* Seorang tamu yg masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yg ditunjuk kaum itu, sebab mereka lbh mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka.

* Menyendiri lbh baik daripada berkawan dgn yg buruk. dan kawan bergaul yang sholeh lbh baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yg baik lbh baik daripada berdiam, dan berdiam adl lbh baik daripada berbicara yang buruk.

* Seseorang adl sejalan dan sealiran dgn kawan akrabnya maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping.

* Seorang mukmin yg bergaul dan sabar terhadap gangguan orang lbh besar pahalanya dari yg tidak bergaul dgn manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka.


* Amal perbuatan yg paling disukai Allah sesudah yg fardhu ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim.

* Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah bagi mereka utk mencolok matanya.

* Seorang mukmin adl cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib (keburukan) padanya dia segera memperbaikinya.

* Tiga perbuatan yg termasuk sangat baik yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi saling menyadarkan satu sama lain dan menyantuni saudara-saudaranya .

* Seorang muslim adl saudara bagi muslim lainnya tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya dan tidak merusaknya {kehormatan dan nama baiknya}.

* Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. {HR.Ath-Thabrani}

* Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata Ya Rasulullah kami memerlukan duduk-duduk utk berbincang-bincang. Rasulullah kemudian berkata Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya.

Mereka bertanya Apa haknya jalanan itu ya Rasulullah? Nabi Saw menjawab: Memalingkan pandangan, menghindari gangguan, menjawab ucapan salam dan beramar ma’ruf nahi mungkar.

* Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu.

* Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian hadiah tersebut.

* Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin.

* Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian.

* Seorang pemuda yg menghormati orang tua krn memandang usianya yg lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya.

* Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adl tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah.

* Barangsiapa menerima kebaikan dari kawannya tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adl rezeki yg disalurkan Allah untuknya.

* Barangsiapa membela saudaranya tanpa kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat.

* Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di akhirat.

* Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan.

* Tiada sempurna iman seseorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya (sesama muslim) sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri

* Hubungilah orang yg memutus hubungannya dgn kamu dan berilah kepada orang yg enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yg menzalimi kamu .

* Belalah kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan .


* Barangsiapa tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka.

* Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu niscaya Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan kepadamu. {HR. Aththusi dan Tirmidzi}

* Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi dgn saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu utk berdialog mengemukakan isi hati dan yg terbaik ialah yg pertama memberi salam .

* Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka.

* Tidak akan masuk surga orang yg suka mencuri berita {suka mendengar-dengar berita rahasia orang lain}.

* Perumpamaan orang-orang yg beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam.

* Kawan pendamping yg sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yg buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya kamu akan terkena asapnya.

Berdasarkan kajian Ayat Al Quran dan hadits di atas, kesimpulannya adalah kita wajib bersilaturrahim dengan sesama muslim dan memelihara terus silaturrahim tersebut, tetapi kita juga dibolehkan tetap bermuamalah (bergaul) dengan non muslim selama kita tidak terpengaruh ajaran maupun rayuan mereka untuk berpindah aqidah (prinsip kita harus tetap berhati-hati dan menjaga keimanan kita). Justru kalau bisa kita yang bisa mempengaruhi mereka untuk mengikuti ajaran islam tentunya dengan contoh-contoh keseharian perilaku kita yang benar benar islami sehingga mereka tertarik dengan Islam.

Rabu, 23 Juni 2010

TIPS “PACARAN YANG ISLAMI”

TIPS “PACARAN YANG ISLAMI”

1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)
“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102]
“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya
“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya
“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan
“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)
Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa'i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok
“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
WARNING:
sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…