Sabtu, 27 Juni 2009

Buletin At Tammimah Edisi 1 - Juni 2009



Wajah Masjid At Tammimah yang menanti uluran tangan kita



Salam dari redaksi :

Assalaamu 'alaikum wr. wb.

Puji syukur alhamdulilah atas segala rahmat dan hidayah dari Allah swt, shalawat & salam semoga tercurah kepada nabi besar Muhamad SAW. Dengan izin Allah SWT, buletin At-Tammimah edisi perdana ini akhirnya dapat terbit juga, meski masih banyak kekurangan disana sini. Buletin yang pada dasarnya sebagai media komunikasi antara jamah dan pengurus akan sangat senang mendapat masukan dan saran dari jamaah.
Semoga buletin ini menjadi media komunikasi & informasi antara jamaah dan DKM yang efektif.......amin. ( Team redaksi : Andi Faisal, Tatas WS & Iing Abdul Rohim)


Wassalaamu 'alaikum wr. wb.





MASJID : BINAAN WA DIFA’AN

“Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap keridhaan Allah, maka (kelak ) Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga " (Bukhari & Muslim )






Bila kita cermati kehidupan masyarakat muslim hari ini, dalam hubungannya dengan masjid sebagai pusat pembinaan ummat, maka akan akan kita dapati suatu fonomena ironis dan paradoks; masjid berdiri di berbagai tempat, namun kondisi mental spiritual dan sikap keagamaan masyarakat tidak ada perubahan, namun sebaliknya tatanan kehidupan bermasyarakat dan beragama semakin buruk. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan antara masjid dan fungsi masjid itu sendiri. Saat inilah umat islam tengah terjebak dalam formalisme beragama ( mengutamakan symbol/fisik ), yang jika dibiarkan lambat laun nilai dan ajaran islam akan terasa asing bagi pemeluknya, atau bahkan hilang sama sekali.
Karena itulah reaktualisasi fungsi dan peran masjid merupakan sebuah kemestian, karena masjid adalah salah satu pilar kepemimpinan umat, lembaga pembinaan pribadi dan masyarakat, sehingga dengan masjid, umat dapat mensinergikan dirinya terhadap nilai-nilai Islam dan memiliki kepribadian yang istiqamah.

Masjid : Pusat Pembinaan

Membaca isyarat Rasulullah SAW, yang memprioritaskan masjid sebagai asas pembangunan masyarakat baru, menunjukkan masjid di mata ummat islam berkedudukan sebagai pusat pengarahan mental-spiritual dan fisik material, sekaligus merupakan tempat beribadah dan belajar. Bahkan moral, akhlaq dan tradisi islam yang merupakan intisari agama diajarkan di dalam masjid. Maka pantaslah jika Rasulullah memotivasi umatnya lewat sabdaNya : " Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap keridhoan Allah, maka kelak Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga” ( Bukhari Muslim ).



Tapi persoalannya, cukupkah menebus surgaNya Allah hanya dengan pembangunan fisik semata tanpa ada upaya pembangunan mental spiritual orang-orang yang akan mengisi masjid itu? Sehingga yang terjadi, seperti apa yang kita lihat hari ini. Masjid-masjid berdiri megah, tapi umat semakin jauh darinya. "Izzah dan muruah" yang seharusnya menjadi karakteristik umat ini telah luntur.

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai mukmin untuk senantiasa memakmurkan masjid Allah, yang tidak hanya sekedar kuasa membangun saja, tapi juga kuasa untuk menjadikannya sebagai tempat strategis untuk pembinaan kader-kader muslim yang bangga dengan Islam dan menjalankan aturan-aturan Islam itu secara kaffah.
Tanggung jawab 'ta’mirul masjid', selain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, juga merupakan indikasi kebenaran nilai keimanan yang dimilikinya :

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" ( QS 9 : 12 ).

Salah satu upaya memakmurkan masjid adalah melalui program-program pembinaan. Banyaknya metoda pembinaan yang ada sekarang ini membuat fungsi dan peran masjid bisa berjalan dengan efektif, tidak terpaku pada satu metoda saja, tapi bisa menggunakan metoda yang lainnya, antara lain : majlis ta’lim, daurah, seminar, bedah buku, diskusi/dialog, kegiatan sosial dan bahkan pembinaan fisik melalui kegiatan latihan bela diri serta yang lainnya.
Disamping itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat fungsi masjid semakin bertambah, yakni menjadi media informasi keummatan dengan berbagai media informasi yang tersedia baik cetak ataupun elektronik. Ataupun dengan tersedianya fasilitas perpustakaan masjid yang akan memudahkan umat untuk mendapat ilmu pengetahun yang lebih dalam, sehingga pemahaman dan cakrawala berfikir umat bisa menjadi luas dan terbuka.
Pemahaman terhadap ajaran agama islam yang benar dan keluasan cakrawala berfikir masyarakat muslim, pada gilirannya akan menumbuhkan sikap kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap badai fitnah yang ditiupkan gerakan-gerakan destruktif yang akan merongrong kemurnian ajaran islam. Dengan demikian, masjid tidak hanya sekedar bangunan mati yang tak memberikan kontribusi apa-apa terhadap perjalanan umat ini, tapi ia adalah 'mercusuar Illahi' yang menjadi petunjuk jalan bagi siapa-siapa yang berinteraksi dengannya.



Dalam kontek inilah sesungguhnya masjid menampakan wajah dan fungsinya yang asli : 'Binaan wa difa’an' ( tempat pembinaan, pengkaderan dan pembelaan). Ia adalah madrasah Islam dimana anak-anak islam dibina dan dikader menjadi pengibar panji-panji Illahi dan membelanya dari setiap musuh-musuh Allah yang tak senang melihat kemuliaan AsmaNya menghiasi semesta ini.



Saatnya, kita bersama-sama memakmurkan masjid dengan aktifitas yang bernilai ibadah dan aktifitas keummatan, sehingga jangan sampai ada asumsi lagi bahwa masjid adalah tempat orang-orang yang mengasingkan diri dari dunia bahkan lebih ekstrim lagi masjid sering di asumsikan sebagai tempat pelarian orang yang frustasi menghadapi dunia.............


KABAR DARI AT-TAMMIMAH

Beberapa Informasi program masjid At-Tammimah yang saat ini berjalan antara lain :

1. Pengajian kitab kuning ba’da subuh tiap hari sabtu.
2.Belajar membaca Al-Qur’an bagi Bapak-Bapak setia malam minggu dan malam senin
3. Masjlis Ta’lim ibu-Ibu setiap hari sabtu sore mulai pukul 16.00

Renovasi Fisik Bangunan

Baru-baru ini At-Tammimah sedang melakukan beberapa perbaikan yang menyangkut fisik. Hal ini dikarenakan beberapa bagian sudah mulai lapuk dimakan usia, sehingga saat hujan tiba, bocor dimana-mana, terutama bagian plafon depan dan bagian kanan dimana bagian ini juga di manfaatkan oleh kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an ( TPA ).




Demikian juga bagian dalam dari masjid, tidak luput dari sasaran perbaikan. Pada bagian depan ( samping kiri dan kanan mimbar ) temboknya sudah mulai menghitam akibat rembesnya air hujan. Jika hujan turun mestilah bagian ini menjadi sasaran utama dari tiupan angin kencang saat hujan. Sehingga airnya merembes dari tembok, wal hasil lantai di bagian depan basah kena air rembesan. Dan termasuk bagian atap yang selama ini hanya ditambal sulam saja.


Berapa biaya perbaikan untuk semua itu ?

Kisaran biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 6.098.400 dengan rincian perbaikan atap Rp. 656.000. perbaikan flafon bagian depan dan kanan Rp. 2.910.000, perbaikan tembok depan dengan ditutup partisi Rp. 778.000. Ongkos tukang Rp 1.200.000. Dengan biaya lain-lain Total menjadi Rp. 6.098.400.
Sementara dana yang tersedia dari kas masjid hanya mencapai Rp. 2.000.000. sehingga kurang Rp. 4.098400. ( wah besar juga yah )



Untuk itu kami mengetuk pintu para jama’ah At-Tammimah khususnya, dan kaum muslimin pada umumnya, untuk dapat membantu perbaikan sarana ibadah kita.



Bagi jama’ah yang ingin berpartisipasi dalam perbaikan masjid ini cukup menghubungi :
1. Bp. Yuki Eko Prasetyo (08161861661)
2. Bp. Tatas Wihara Sukma ( 08164821096)
3. Bp. Agus Yusuf ( 085885781279 )
Insya Allah akan kami jemput.


Tatas WS/Andi F/Iing AR

======ooo====

Jumat, 26 Juni 2009

DO'A


DO’A

Perintah Berdo’a :

1. Al Baqarah (2) 186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

2. Al Mu’min (40): 14. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).

3. Al Mu’min (40) : 60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

4. Al Mu’min (4) : 65. Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Adab & Etika Berdoa :

1. Al A’raf (7) : 29. Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan." Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu[533] di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)."

2. Al A’raf (7) : 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549].

3. Al A’raf (7) : 205. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

4. Maryam (19) : 4. Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

Doa dan Riwayatnya :

1. Doa Selamat Dunia dan Akhirat :
Al Baqarah (2) : 201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127].

2. Doa mohon anak yang baik (Nabi Zakaria)
Ali Imran (3) : 38. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."

3. Doa Nabi Musa
Al Qashash (28) : 16. Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku." Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al Qashash (28) : 21. Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu[1117] dengan khawatir, dia berdoa: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu."

4. Do’a Ketika Sakit
Al Anbiya (21) : 83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

5. Doa Ketika Takut
Ali Imran (3) : 173. (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia[250] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."



Manusia sering tidak Bersyukur :Al Isra (17) : 67. Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.


Kamis, 25 Juni 2009

Bila Al Qur'an bisa Bicara !!!





Bila Al Qur’an bisa bicara !


“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”(QS Al A’raaf [7] : 36).



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa…Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV. Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu. Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga. Di depan komputer berjam-jam engkau betah dudukHanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah..
Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari. Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tibaEngkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…Setiap saat berlalu…kuranglah jatah umurmu…Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…Di kuburmu nanti….Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampanYang akan membantu engkau membela diri. Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimuYang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu. Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali…Baca dan pelajari lagi aku….Setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti dulu….dulu sekali…Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos…Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan biarkan aku sendiri….Dalam bisu dan sepi….
“Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu”

Asma'ul Husnaa



AL-ASMA’UL HUSNAA (NAMA-NAMA INDAH DAN AGUNG)

1. ALLAH – Nama Ilahi yang serba komprehensif. Nama panggilan Ketuhanan yang merupakan asal-usul segenap Nama lain-Nya.
2. AR-RAHMAN – Yang Maha Pemurah. Ia yang melimpahkan Kemurahannya kepada segenap Makhluk-Nya.
3. AR-RAHIEM – Yang Maha Penyayang. Ia melimpahkan Kemurahannya kepada semua orang yang beriman.
4. AL-MALIK – Yang Maha Kuasa dan Merajai. Ia Raja seluruh alam semesta.
5. AL-QUDDUS – Yang Maha Suci dari Sifat Kekurangan. Atau Yang Maha Kudus.
6. AS-SALAAM – Yang Maha Sejahtera (memberi keselamatan). Yang Maha Suci dari Sifat Buruk. “Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal.”
7. AL-MUKMIN – Yang membenarkan rasul-rasul-Nya dan menepati Janji-Nya; Yang Memberi keamanan kepada Makhluk-Nya. Atau Maha Pelindung Iman, atau Maha Pelindung Mukminin. Dia mengaktifkan Nama ini di dalam diri mukminin sehingga terpelihara imannya.
8. AL-MUHAIMIN – Yang memperhatikan, menjaga, serta menaungi Hamba-Hamba-Nya dalam segala keadaan. Atau Yang Maha Pelindung, khususnya Pelindung iman.
9. AL-AZIZ – Yang Maha Kuat dan Mengalahkan segala sesuatu dan tidak dapat dikalahkan oleh apapun. Atau Yang Maha Mulia, atau pun Yang Maha Jaya.
10. AL-JABBAR – Yang dapat Memaksakan Kehendak-Nya atas semua Makhluk-Nya; Yang Maha Perkasa. Yang Kehendak-Nya tidak terkalahkan atau diingkari.
11. AL-MUTAKABBIR – Yang patut Dipuja karena Keagungan Sifat-Sifat-Nya; Yang Memiliki Kebesaran. Atau Yang Maha Bangga, atau Yang Maha Agung. Hanya Tuhan, Yang Berkuasa atas segala Hidup, berhak berbangga.
12. AL-KHALIK – Yang Maha Pencipta. Yang Maha Kuasa Menciptakan segala sesuatu, seluruh alam semesta, dan segala Makhluk di dalamnya.
13. AL-BARI’ – Yang menjadikan segala sesuatu. Atau Yang Maha Pengembang. Tuhan merencanakan Makhluk-Nya dan menuntunnya melalui tahap-tahap dalam proses perkembangannya.
14. AL-MUSHAWWIR – Yang Memberi Rupa dan Bentuk kepada segala sesuatu. Secara aktif, Tuhan mencetak segala sesuatu dan membentuknya seraya Ciptaan-Nya menempuh segala tahap dalam proses perkembangannya.
15. AL-GHAFFAR – Yang Maha Kuasa Menutupi segala kesalahan Hamba-Hamba-Nya dengan mengampuni dosa-dosa mereka. Melalui Kuasa Nama ini, Tuhan mengampuni orang yang berdosa.
16. AL-QOHHAR – Yang dapat Menaklukkan segala sesuatu; Yang dapat Memaksakan segala yang menjadi Kehendak-Nya. Atau Yang Maha Penekan. Tuhan menaklukan dan mengakhiri segala sesuatu.
17. AL-WAHHAB – Yang Maha Kuasa Memberi segala sesuatu kepada Makhluk-Nya. Tuhan memberi Kurnia-Nya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya.
18. AR-ROZZAQ – Yang Memberi Rezeki. Tuhan adalah satu-satunya Pemberi Rezeki.
19. AL-FATTAH – Yang Maha Kuasa Membuka Perbendaharaan Rahmat-Nya kepada semua Makhluk. Tuhan jualah yang membuka jalan ke arah segala pengembangan.
20. AL-’ALIEM – Yang Maha Mengetahui. Atau Yang Serba Mengetahui. Tiada suatu pun yang luput dari Pengetahuan-Nya.
21. AL-QOBIDH – Yang Maha Kuasa Menyempitkan. Dia yang menyempitkan atau menyusutkan sesuatu untuk mempersulit urusan Makhluk-Nya.
22. AL-BASITH – Yang Maha Kuasa Melapangkan. Dia yang mempermudah segala urusan Makhluk-Nya atau sebaliknya membiarkan mereka berkembang.
23. AL-KHOFIDH – Yang Maha Kuasa Merendahkan Martabat sesiapa yang dikehendaki-Nya.
24. AR-ROFI’ – Yang Maha Kuasa Mengangkat Martabat sesiapa yang dikehendaki-Nya.
25. AL-MU’IZZ – Yang meninggikan derajat sesiapa yang dikehendaki-Nya.
26. AL-MUDZILL – Yang menghinakan kedudukan sesiapa yang dikehendaki-Nya. Yang mampu meninggikan martabat juga mampu menurunkannya.
27. AS-SAMIE’ – Yang Maha Mendengar. Tiada suatu pun yang luput dari Pendengaran-Nya.
28. AL-BASHIER – Yang Maha Melihat. Tiada suatu pun yang luput dari Pengamatan-Nya.
29. AL-HAKAM – Yang menetapkan Keputusan-Nya atas segala sesuatu. Tuhan adalah Hakim seluruh umat manusia, terutama pada Hari Kiamat.
30. AL-’ADLU – Yang Maha Adil. Tuhan adil dalam Keputusan-Nya dan membagikan hukuman dan pahala dengan segala cermat-Nya, sehingga di seluruh alam semesta, termasuk Keputusan-Nya, tidak terdapat ketimpangan atau deviasi yang kecil sekali pun.
31. AL-LATHIEF – Yang Maha Mengetahui segala rahasia yang samar dan pelik. Yang bersifat santun dan lembut kepada Hamba-Hamba-Nya. Ia yang Maha Pemurah, mengagumkan, dan terlalu halus untuk dilihat dengan mata kepala. (”Tuhan Allah sulit ditebak, tetapi Ia tidak jahat.” Albert Einstein.
32. AL-KHOBIER – Yang Maha Mengetahui Hakikat segala sesuatu. Karena Ia Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan Maha Mendengar, niscaya Tuhan memantau segala kejadian.
33. AL-HALIEM – Yang tetap dapat menahan amarah. Atau Yang Maha Lemah Lembut. Atau Yang Maha Penyabar. Tuhan baru tega menghukum bila digusarkan terus-menerus.
34. AL-’ADHIEM – Yang Maha Besar; Yang Maha Luhur; Yang Maha Agung. Ia Raja alam semesta dan Maha Besar dari sudut martabat.
35. AL-GHAFUR – Yang Maha Pengampun. Dia memaafkan segala dosa yang disesali pelakunya.
36. ASY-SYAKUR – Yang Maha Mensyukuri Hamba-Hamba-Nya yang taat dengan memberikan pahala atas setiap perbuatan yang baik.. Tuhan menerima syukur mereka yang bersyukur kepada-Nya. Sampai tingkat tertentu, Ia sekali gus pengucap syukur serta perbuatan mengucapkan syukur.
37. AL-’ALIY – Yang Maha Tinggi Martabat-Nya. Ia Tuhan Yang bertakhta jauh-jauh di atas.
38. AL-KABIER – Yang Maha Besar. Ia teramat Besar dari sudut ukuran ruang dan waktu.
39. AL-HAFIEDZ – Yang Memelihara dan Menjaga semua Makhluk-Nya. Ia melindungi segala sesuatu, terutama Sabda-Nya (Alquran), sampai tiba ajalnya, dengan pengertian bahwa Alquran akan bertahan sampai akhir segala zaman.
40. AL-MUQIET – Yang Menjadikan segala apa yang dibutuhkan oleh Makhluk-Makhluk-Nya., seperti makanan, minuman dan sebagainya. Atau Yang Maha Pemelihara. Di antara ketiga fase hidup (Kreasi, Hidup, dan Pemusnahan), Nama ini bertalian dengan fase kedua.
41. AL-HASIEB – Yang memberi kecukupan dengan kadar perhitungan yang tepat. Juga berarti Juru Hitung, yang menunjukkan bahwa Tuhan mencipta berdasarkan perhitungan yang amat sangat halus (oleh Al-Muhshi).
42. AL-JALIEL – Yang memiliki segala Sifat kebenaran dan kebesaran. Juga menyangkut segi Ilahi sebagai Yang Maha Pemurka.
43. AL-KARIEM – Yang Maha Mulia, yang melimpahkan karunia kepada Makhluk-Makhluk-Nya tanpa diminta sebelumnya. Karena Ia jua yang memberikan kita segala milik yang kita punyai, maka Kemurahan-Nya tak terhingga.
44. AR-RAQIEB – Yang Selalu Mengawasi dan Memperhatikan segala sesuatu, dan tiada suatu pun yang luput dari Pegawasan-Nya. Ia memantau, menyelia, dan mengontrol. (Banyak di antara penemuan teknologi mutakhir menjelmakan Nama ini.)
45. AL-MUJIEB – Yang dapat mengabulkan doa Hamba-Hamba-Nya. Atau Yang Maha Pengabul Doa.
46. AL-WASI’ – Yang Maha Luas Kekayaan-Nya dan Pemberian-Nya kepada Hamba-Hamba-Nya. Yang Maha Besar dari sudut keluasan atau permuaian.
47. AL-HAKIEM – Yang Maha Bijaksana. Ia Asal-Usul, Pemilik, dan Pembagi segala sifat kearifan.
48. AL-WADUD – Yang Mencintai dan Mengasihi. Tuhan adalah Cinta Kasih dan Pembagi-nya—Pengasih, Kasih, dan Kekasih.
49. AL-MAJIED – Yang Maha Mulia dan Maha Besar Kemurahan-Nya kepada Hamba-Hamba-Nya. Ia teramat Ajaib dan patut dipuja, dan oleh karena itu paling patut diagungkan.
50. AL-BA’ITS – Yang Maha Kuasa Membangkitkan sesiapa yang sudah wafat. Tuhan membangkitkan ahli kubur pada Hari Kiamat. Ia juga menciptakan hidup baru dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang hanya dikira mati.
51. ASY-SYAHIED – Yang menyaksikan segala sesuatu. Karena Ia Yang Serba Sadar dan Yang Maha Pengawas, maka Tuhan adalah Saksi akan segala kejadian sejagat raya, termasuk perbuatan kita yang kecil sekali pun.
52. AL-HAQ – Yang Haq; Yang Maha Benar; Yang Menunjukkan Kebenaran. Ia inti terdalam seluruh alam dan sama sekali luput dari segala sifat dusta dan kesilapan.
53. AL-WAKIEL – Yang dapat mengurusi dan menyelesaikan segala urusan Hamba-Hamba-Nya. Melalui Nama ini kita percaya kepada Tuhan, dan melalui Nama ini Ia memberi rezeki asalkan kita telah berusaha sendiri (memenuhi kewajiban dan mengambil tindakan pencegahan seperlunya).
54. AL-QOWIYU – Yang Maha Kuat lagi Perkasa. AtauYang Tak Terbatas.
55. AL-MATIEN – Yang Maha Kokoh dan Maha Sempurna Kekuatan-Nya. Ia Yang Bertahan, yang Maha Melawan, atau Yang Maha Pemberani. (Nama ini terwujud dalam bahan adikeras sebangsa intan.)
56. AL-WALIYU – Yang Maha Melindungi dan Menolong serta membela Hamba-Hamba-Nya. Atau Yang Maha Sahabat lagi Pelindung. Tuhan merupakan Sahabat setia terhadap segenap Sahabat-Nya
57. AL-HAMIED – Yang Patut dipuja dan dipuji. Segala puja dan puji adalah Milik-Nya jua.
58. AL-MUHSHI – Dengan Ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu, Dia menghitung dan memelihara segala ada, baik yang besar maupun yang kecil sekali pun, hingga tiada suatu pun yang luput dari Perhitungan dan Pemeliharaan-Nya. Atau Yang Maha Penghitung atau pun Yang Maha Perancang. Ia sumber ilmu matematika, dan oleh sebab itu sumber segala ilmu pengetahuan alam (lihat juga Al-Hasieb). Menurut Leopold Kronecker, seorang ahli matematika tersohor, “Tuhan hanya menciptakan nomor; selain itu, segala sesuatu adalah ciptaan manusia.” Atau, yang lebih tepat, di alam semesta ini Tuhan mewujudkan ilmu matematika-Nya yang tinggi serta Kalkulasi dan Proporsi Ilahi, sehingga tugas manusia ialah hanya menemukan dan meniru Kemuliaan-Nya.
59. AL-MUBDI’U – Yang menjadikan segala sesuatu dari tiada. Segala apa yang diambil oleh Tuhan dapat dikembalikan-Nya.
60. AL-MU’IED – Yang mengembalikan lagi segala sesuatu yang telah lenyap. Melalui Kekuatan Nama ini, semua doa kita untuk arwah tercinta yang telah tiada akan dikabulkan oleh-Nya pada Hari Kebangkitan.
61. AL-MUHYI – Yang Maha Kuasa Menghidupkan segala sesuatu yang sudah mati. Ia memberi hayat kepada segala Makhluk hidup.
62. AL-MUMIET – Yang Maha Kuasa mematikan apapun yang hidup. Atau Yang Maha Pencipta Maut, atau Yang Maha Pemusnah. Segala sesuatu yang hidup akhirnya ditakdirkan mati oleh-Nya.
63. AL-HAYYU – Yang Maha Tetap Hidup. Hanya Tuhan jualah yang mempunyai Hidup abadi, karena Ia tidak lahir dan tidak mati pula.
64. AL-QOYYUM – Yang berdiri sendiri dan tetap mengurusi Makhluk-Makhluk-Nya. Ia untuk selama-lamanya berdiri tegak, siaga, dan awas.
65. AL-WAAJID – Yang Maha Kaya dengan Penemuan dan dapat melaksanakan segala sesuatu yang dikehendaki. Ia memberi bentuk badani kepada segala sesuatu yang terdapat di dunia ini.
66. AL-MAAJID – Yang Mempunyai Kemuliaan dan Maha Tinggi dari segala Kekurangan. Satu-satunya Ada yang patut diagungkan.
67. AL-WAAHID – Yang Maha Tunggal. Atau Yang Maha Tersendiri dalam bentuk dan jenis. Atau Yang Maha Pemersatu. Segala kelipat-gandaan tersatu di dalam Diri-Nya.
68. AL-AHAD – Yang Maha Esa. Yang Maha Tunggal, tanpa salinan, (maksudnya tidak ditinjau dari sudut urutan angka matematika, tetapi sebagai “Ia Yang tidak diserupai oleh sesama satu pun.”)
69. ASH-SHOMAD – Yang menjadi tujuan segala makhluk dan tempat meminta sesuatu yang menjadi kebutuhan mereka. Atau Yang Maha Abadi. Segenap Makhluk menyeru-Nya dalam kekurangan, dan Dia, yang bebas dari segala kebutuhan, menyediakan kebutuhan mereka.
70. AL-QODIR – Yang sanggup melaksanakan semua hal yang dikehendaki. Tuhan Maha Kuasa. (Sezarah dari segala Sifat Nama ini terwujud pada laut lepas, ilmu Ilahi, dan bidang keuangan.)
71. AL-MUQTADIR – Yang sangat berkuasa. Kekuasaan-Nya menguasai segala yang kuasa.
72. AL-MUQODDIM – Yang Maha Kuasa Mendahulukan. Atau Yang Maha Pemercepat. Bila dikehendaki-Nya, Tuhan sanggup mempercepat segala urusan.
73. AL-MU’AKHKHIR – Yang Maha Kuasa Mengakhirkan. Atau Yang Maha Pemerlambat. Sebaliknya, Ia sanggup memperlambat segala urusan.
74. AL-AWWAL – Yang pertama Ada-Nya sebelum segala sesuatu ada.
75. AL-AAKHIR – Yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah (berakhir).
76. ADH-DHAHIR – Yang Lahir – Yang dapat dilihat kekuasaan-Nya. Segala sesuatu yang ada di luar.
77. AL-BATHIN – Yang Batin – Yang tidak dapat dilihat Zat-Nya. Segala sesuatu yang ada di dalam.
78. AL-WAALI – Yang mengendalikan dan menguasai segala macam urusan Makhluk-Nya. Direktur seluruh alam.
79. AL-MUTA’AAL – Yang Pencapaian-Nya berada di puncak ketinggian yang amat tinggi dan tidak dapat diatasi atau dilampaui oleh siapa atau apa pun.
80. AL-BARRU – Yang Maha Baik dan membuat segala macam kebajikan. Sumber segala kebaikan. Segala sesuatu yang baik berasal dari-Nya.
81. AL-TAUWAAB – Yang menerima tobat dan memberi maaf kepada Makhluk yang berdosa. Setelah menerima tobatnya, Ia mengampuni mereka.
82. AL-MUNTAQIM – Yang Maha Kuasa Menindak Hamba-Nya yang bersalah dengan menyiksa. Tuhan tidak meridai perbuatan jahat, dan lambat laun mesti membalas dendam-Nya.
83. AL-AFUWWU – Yang Maha Memberi Maaf, asalkan pendosa bertobat.
84. AR-RO’UF – Yang Maha Belas Kasih dan Penyayang. Belas Kasih ialah Tanda-Nya.
85. MALIKUL-MULKI – Yang memiliki segala kekuasaan di alam ini, dan dengan Kekuasaan-Nya melaksanakan segala hal yang dikehendaki. Atau Pemilik Kerajaan. Atau Pemilik Abadi segala Kedaulatan. Atau pun Pemilik Kerajaan Allah.
86. DZUL JALAALI wal IKROM – Yang memiliki sifat Kebesaran, Keagungan, Kemuliaan, serta Kemurahan. Tuhan Segala Keagungan dan Kemurahan. Dia Lebih Besar, Penuh Rahmah, dan Maha Pemurah.
87. AL-MUQSITHU – Yang Maha Adil dalam Hukum-Nya. Ilmu ekonomi juga berasal dari Nama ini. Ekonomi Ilahi bersifat adil dan cermat.
88. AL-JAAMI’U – Yang dapat mengatur dan mengumpulkan segala sesuatu. Tuhan mempersatukan segala sesuatu (yang beraneka segi) di dalam Diri-Nya.
89. AL-GHONIYYU – Yang tidak membutuhkan sesuatu apapun. Yang Maha Mandiri. Sedemikian agung Kekayaan-Nya sehingga besarnya seluruh alam semesta ibarat kepala peniti saja.
90. AL-MUGHNI – Yang dapat memberikan segala kebutuhan Makhluk dan Maha Kuasa Memberikan Kekayaan kepada Hamba-Nya. Ia melimpahkannya kepada siapa saja menurut Kehendak-Nya.
91. AL-MAANI’U – Yang dapat mencegah dan mempertahankan sesuatu. Pada akhirnya, hanya Tuhan jualah yang mampu menahan sesuatu sehingga batal.
92. ADH-DHAARRU – Yang dapat mendatangkan bahaya dan memberikan kemelaratan. Hanya Tuhan jualah yang mampu mengganggu atau menyusahkan Makhluk-Nya.
93. ANN-NAAFI’U – Yang dapat memberikan manfaat. Atau Yang Maha Menguntungkan. Hanya Tuhan jualah yang mampu menolong atau menyembuhkan Makhluk-Nya.
94. AN-NURU – Yang memberi cahaya kepada segala sesuatu. “Allah yang menerangi langit dan bumi.” (Q24.35) Makhluk pertama ialah Nur Ruh Muhammad, yang muncul dari Nur Ilahi Yang Purba. Itu berarti bahwa Rasul adalah Makhluk yang terdekat pada Tuhan, dilihat dari sudut ontologis (hakikat hidup), dan tidak hanya dari sudut temporal (berkenaan dengan waktu).
95. AL-HAADI – Yang memberi petunjuk. Tuhan dapat menuntun kita sepanjang jalan yang lurus (atau benar).
96. AL-BADIE’U – Yang menciptakan alam semesta dalam bentuk yang indah yang belum pernah dibuat oleh siapa pun. Atau Yang Tiada Bertara. Ia yang menimbulkan segala sesuatu.
97. AL-BAQI – Yang Maha Kekal Wujud-Nya. Atau Maha Selamat. Atau Yang Maha Tetap. Meskipun segala sesuatu akan habis, tetapi Ia takkan berkesudahan.
98. AL-WARITSU – Yang tetap ada setelah segala makhluk tiada. Atau Yang Maha Waris. Pada saat segala sesuatu kembali kepada-Nya, Ia akan berada di tempat untuk menerimanya.
99. AR-ROSYIEDU – Yang Maha Pandai dan Bijaksana. Atau Yang Maha Penyuluh. Atau Yang Maha Pemandu yang merintis Jalan yang Benar. Nama ini dikaruniakan kepada segenap nabi, rasul, wali Allah, ahli hikmah, dan syekh yang patut dipercaya.
100. ASH-SHOBURU – Yang Maha Sabar. Tuhan adalah sumber segala Kesabaran. Banyak Nama-Nya, namun Dia telah ridha mengungkapkan yang di atas kepada Hamba-Hamba-Nya sebagai Nama-Nya yang paling berguna baginya.