Senin, 15 Maret 2010

KISAH (Kajian Islam Antar jamaaH) ke-4

Ahad, 14 Maret 2010
Nara Sumber : Ust. Mubarok

Ringkasan Materi :

Nabi SAW pernah mendapat kunjungan dari seorang tamu yang rambutnya sangat hitam dan pakaiannya sangat putih. Para sahabat tidak ada yang mengenal tamu tersebut dan dari wajahnya terlihat ia tidak menempuh perjalanan jauh. Tiba-tiba ia duduk berhadapan dengan nabi dan dengkulnya bersentuhan. Sambil bertanya dan minta penjelasan kepada Nabi SAW apa arti Islam, Iman dan Ihsan.

Nabi menjawab :

1. Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan selain Allah, Melaksanakan kewajiban sholat lima waktu, berpuasa, membayar zakat dan pergi haji ke Baitullah jika mampu.
2. Iman adalah meyakini adanya Allah, Para Malaikat, Kitab-kitab Allah, Para Nabi dan Rasul Allah, Hari Kiamat serta Qodho dan Qodar.
3. Ihsan adalah kamu beribadah menyembah Allah seolah-olah Dia melihatmu, tapi bila tidak, maka yakinlah bahwa Allah pasti melihat kamu.

Setelah menjawab ketiga hal ini maka tamu Nabi SAW membenarkan jawaban tersebut sehingga sahabat terheran-heran. Dan setelah tamu tersebut pergi maka Nabi memberi penjelasan bahwa tamu tersebut adalah Malaikat Jibril yang diutus Allah untuk mengajarkan ketiga hal tersebut kepada Nabi dan umatnya.

Pada zaman nabi SAW sebenarnya penduduk Makkah saat itu telah mengenal Allah, bahkan jika mereka ditanya siapa pencipta mereka, tentu mereka akan menyebut Allah, seperti termaktub dalam Al Qur’an Surat Az Zukhruf ayat 87 :

“ Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? “


Karena jarak antara Nabi Isa dengan Muhammad SAW lebih dari 500 tahun maka terjadi pergeseran aqidah dari waktu ke waktu. Awalnya mereka tidak pernah menyembah berhala. Berhala itu dimulai dari cintanya orang-orang dahulu dengan orang sholeh yang telah meninggal, sehingga dibuatlah gambar dari orang sholeh tersebut. Makin lama turun temurun syaiton membisikkan kepada anak cucunya untuk membuat patung, memberikan sesajian dan akhirnya terjadilah penyembahan pada berhala karena pergeseran keimanan mereka dari waktu ke waktu.

Kalimat tertinggi adalah Laa Ilaha Illallah.

Pengakuan La Ilaaha Illallah Muhammadan Rasulullah bermakna bahwa tidak ada sesembahan / Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

Kalau kita mencintai sesuatu tentu akan membuat senang orang yang dicintai tersebut. Begitupun kepada Allah SWT maka kita harus menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala yang dilarang oleh Nya. Begitupun cinta kepada Rasulullah maka kita harus mengikuti sunnahnya yaitu :

1. Penampilan : Cara berpakaian Rasul biasanya memakai gamis berwarna hijau, menyisir rambut dan berjanggut
2. Siroh : Pola hidup keseharian nabi dari bangun tidur hingga tidur kembali
3. Sariroh : Sesuatu yang tersembunyi pada diri Nabi yaitu memikirkan kepada Umat (ukhuwah Islamiyah), Annisa (wanita) diharapkan dapat menutup auratnya serta Kewajiban melaksanakan Sholat Lima waktu.

RENOVASI ATAP MASJID AT TAMMIMAH

Bagian Masjid yang akan di Renovasi


Kondisi Bagian Dalam Atap Masjid tanpa Fentilasi Udara

Kondisi Kusen yang Sudah Lapuk


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb”


Dengan menyebut nama allah SWT Robb semesta alam, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman wal islam, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada pemimpin umat yaitu nabi besar Muhamad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah mencurahkan pikiran, kasih sayang dan tenaga serta harta bendanya untuk perjuangan islam serta memikirkan umatnya agar selamat di dunia dan akhirat tanpa mengharapkan imbalan sekecil apapun. Semoga kita sebagai umatnya selalu konsisten dan dapat meneladani apa yang telah dirintisnya.

Kami atas nama pengurus dan sekaligus panitia pembangunan masjid At-Tammimah berencana melakukan renovasi masjid yang usianya sudah cukup lama, sehingga saat ini masjid tersebut sudah kurang nyaman untuk digunakan sebagai rumah peribadatan. Masjid At-Tammimah ini berlokasi di Taman Kenari Jagorawi Citeureup-Bogor.

Disamping sebagai prasarana ibadah, masjid inipun dipergunakan untuk berbagi kegiatan lainnya seperti : Taman Pendidikan Al-Qur’an ( TPA ), Majelis Ta’lim, juga sebagai sarana dakwah dan lain-lainnya.

Mengingat arti pentingnya dari masjid tersebut, maka dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat membantu pendanaan guna kelancaran pembangunan masjid At-Tammimah. Atas bantuan Bapak/Ibu/Saudara/I kami ucapkan Jazakumulloh Khoiron Katsiron. Semoga Allah membalas semua amal baik Bapak/Ibu/Saudara/i……...amin


Wassalamu’alaikum Wr Wb.


Bogor, 21 Pebruari 2010


( Tatas WS )

Ketua Panitia



PANITIA PEMBANGUNAN MASJID

AT-TAMMIMAH

TAMAN KENARI JAGORAWI

Sekretariat : DKM At-Tammimah Taman Kenari Jagorawi Citeureup-Bogor


SUSUNAN PANITIA PEMBANGUNAN/RENOVASI

MASJID “AT-TAMMIMAH


Pelindung :

1. H. A. Ruchiyat ( Pembina Yayasan Kaffah )

2. H. Yuki Eko P ( Ketua DKM At-Tammimah )

3. Alfonsus Laka ( Ketua RW 012 )

Panitia Pelaksana :

Ketua Panitia : Tatas Wihara Sukma

Sekretaris : Andi Faisal

Bendahara : Heru Sancoyo

Seksi Pendanaan :

Koordinator : Fauzi Ridwansyah ( Ketua RT 02 )

Anggota :

1. Banyu ( Koordinator Keamanan RW )

2. Hekso ( Ketua RT 01 )

3. Eko.S Mulyadi( Ketua RT 03 )

4. Iskak Suparman(Ketua RT 04)

Seksi Humas :

1. Iing Abdurohim(RT 02)

2. Edi Pranowo ( RT 03 )

3. Purwanto ( RT 01)

4. Hery S (RT 04 )

Seksi pembangunan :

1. Chendy ( RT 01 )

2. Agus Suryana ( RT 03 )

3. Wowo ( RT 02 )

4. Hendra Wijaya ( RT 04 )


PROYEK PEMBANGUNAN / RENOVASI

MASJID AT-TAMMIMAH


3. DASAR PEMIKIRAN


Dengan berdirinya masjid ditengah-tengah masyarakat kita, maka masjid merupakan salah satu pilar kepemimpinan umat, lembaga pembinaan pribadi dan masyarakat, sehingga dengan masjid umat dapat mensinergikan dirinya terhadap nilai-nilai Islam dan memiliki kepribadian yang istiqamah.

Membaca isyarat Rasulullah SAW yang memprioritaskan masjid sebagai asas pembangunan masyarakat baru, menunjukkan masjid di mata ummat islam berkedudukan sebagai pusat pengarahan mental-spiritual dan fisik-material, sekaligus merupakan tempat ibadah dan belajar. Bahkan moral, akhlaq dan tradisi islam yang merupakan bagian dari intisari agama diajarkan di dalam masjid.

Maka pantaslah jika Rasululla SAW memotivasi umatnya melalui sabdanya :Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap keridhaan Allah, maka ( kelak ) Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga”.(HR. Bukhari Muslim ). Karena itulah merupakan suatu keharusan adanya masjid yang memadai di tengah-tengah masyarakat.

Sebagai salah satu pusat pembinaan, masjid menjadi pusat kegiatan-kegiatan baik bersifat spiritual ataupun non spiritual. Masjid dapat difungsikan sebagai majelis ta’lim, daurah, seminar, bedah buku, diskusi/dialog serta kegiatan sosial dan bahkan pembinaan kader-kader muda islam.

Disamping itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat fungsi masjid semakin bertambah, yakni menjadi media informasi keumatan dengan berbagai media informasi yang tersedia. Pemahaman terhadap ajaran agama islam yang benar dan keluasan cakrawala berfikir masyarakat muslim, pada gilirannya akan menumbuhkan sikap kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap badai fitnah yang ditiupkan gerakan-gerakan destruktif yang akan merorong kemurnian ajaran islam.

Dalam kontek inilah sesungguhnya masjid menampakkan wajah dan fungsinya sebagai tempat pembinaan, pengkaderan dan pembelaan. Ia adalah madarasah Islam dimana anak-anak islam dibina dan dikader untuk pengibar panji-panji Laailaaha illallah dan membelanya dari setiap musuh Allah yang tidak senang melihat kemuliaan AsmaNya menghiasi semesta raya.


4. NAMA KEGIATAN

“PEMBANGUNAN RENOVASI MASJID AT-TAMMIMAH


5. TEMA KEGITAN

“ Jadikan pembangunan renovasi masjid At-Tammimah untuk meningkatkan kegiatan Ibadah, Da’wah dan Syiar Islam “


6. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari pembanguan renovasi masjid At-Tammimah ini adalah :

1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT

2. Menyediakan sarana ibadah yang layak demi ketenangan dan kelancaran dalam beribadah, pendidikan dan bermusyawarah.

3. Mengimplementasikan syiar-syiar islam di tengah-tengah masyarakat.

4. Meningkatkan dan mempererat Ukhuwah Islamiyah masyarakat di dalam sara ibadah.

5. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebajikan dalam hal ini untuk pembangunan renovasi masjid.



7. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan pembangunan/renovasi masjid At-Tammimah ini Insya Allah akan dimulai setelah dana terkumpul dan mencukupi setengah dari anggaran biaya yang di butuhkan, dan kami sangat menanti sumbangan infak/shodaqoh dari Bapak/Ibu/Saudara/i Pengusaha ataupun masyarakat agar pembangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Waktu pelaksanaan perbaikan/renovasi selambat-lamabatnya akan dilaksanakan pada awal Bulan April 2010


8. ANGGARAN BIAYA

Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk keperluan renovasi masjid At Tammimah ini adalah sebesar Rp 45.123.600 ( Empat puluh lima juta seratus dua puluh tiga ribu enam ratus rupiah ). Detail total anggaran terlampir.


9. SUMBER DANA

Sumber dana untuk pembanguan renovasi masjid At-Tammimah antara lain berasal dari :

- Donatur tetap warga Taman kenari Jagorawi di blok IX dan X

- Masyarakat Taman Kenari Jagorawi serta masyarakat yang ada disekitarnya.

- Para Dermawan dimana saja yang menyalurkan sebagian rezekinya di jalan Allah SWT.

- Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.


10. PENUTUP

Demikianlah Proposal ini kami sampaikan sebagai kerangka acuan kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil kami ucapkan terima kasih. Semoga amal baik Bapak/Ibu/Sdr/i mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Harapan Kami semoga Masjid At-Tammimah menjadi sarana ibadah dan pendidikan yang memadai dan lebih baik.


Bogor, 21 Pebruari 2010

Panitia Pembangunan/Renovasi Masjid At-Tammimah



Ketua Panitia


Sekretaris

Tatas Wihara S


Andi Faisal



Senin, 01 Maret 2010

KISAH (Kajian Islam Antar jamaAH) ke-3

Kajian Islam Antar jamaaH Masjid At Tammimah yang ke-3
dilaksanakan pada hari Ahad 28 Februari 2010 / 14 Robiul Awwal 1431 H
Ba'da Sholat Maghrib

Nara Sumber: Andi Faisal

Tema :
HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW
SERTA SURITAULADAN DALAM
MEWUJUDKAN KELUARGA YANG HARMONIS

Dikutip dari Buku Karangan Dr. Muhammad Syafi’i Antonio (Nio Gwan Chung)
“ Muhammad SAW The Super Leader Super Manager”


Pada hari Jum’at lalu bertepatan dengan tanggal 12 Robiul Awwal 1431 H, kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai nabi Akhir Zaman pembawa cahaya dari keadaan yang gelap gulita (era jahiliah) menuju era terang benderang (cahaya keimanan kepada Allah SWT)
Pertama kali diperingati Maulid Nabi SAW oleh Salahuddin Al Ayyubi (Panglima Perang kaum Muslimin pada saat perang Salib) dimana hal ini bertujuan membangkitkan semangat jihad kaum Muslimin dalam menghalau serangan musuh dengan berpegang teguh pada suri tauladan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dari segala aspek kehidupan khususnya pada saat itu adalah strategi militer yang dicontohkan Nabi.
Alhamdulillah saat ini diberbagai penjuru dunia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan dengan baik dan tentunya hal ini dapat mengingatkan kita untuk lebih mendalami makna sesungguhnya dari peringatan tersebut dengan mencontoh suri tauladan Nabi Muhammad SAW dari segenap aspek kehidupan tadi.

Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang sangat baik dimana beliau sebagai Pemimpin Bisnis dan Enterpreneurship, Pemimpin Keluarga yang harmonis, Pemimpin Da’wah, Pemimpin Sosial Politik, Pakar Pendidikan Holistik, Pemimpin Hukum dan Militer serta memiliki Self Development dan Personal Leadership yang baik.

Pada kajian ini saya mencoba mengangkat suri tauladan beliau sebagai Pemimpin Keluarga yang Harmonis.

Nabi Muhammad SAW pertama kali menikah usia 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwaylid dimana hubungan mereka sebelumnya adalah sebagai “shohibatul mal” (pemilik modal) dan mudhorib (business manager) dan belakangan Khadijah tertarik membina rumah tangga dengan Nabi dan mendapat persetujuan dari kedua belah pihak keluarga.
Sebagaimana lazimnnya adat istiadat setempat maka Nabi SAW sebagai pihak laki2 memberikan maskawin (tanpa mengganggu harta milik perempuan) dengan 20 ekor unta muda (sumber lain menyebutkan 12,5 uqiyah/ons emas dari hartanya sendiri). Pernikahan dilangsungkan pada tahun 595 M. Yang menjadi wali Khadijah adalah pamannya Amr bin Asad (karena ayahnya telah tiada) dan Nabi SAW diwakili oleh Abbas bin Abdul Muthalib.

Mengenal Putra dan Putri Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW memiliki 7 orang anak dengan 3 orang anak laki2 dan 4 orang anak perempuan hasil pernikahana dengan :
Khadijah : dua anak laki2 (Qasim meninggal pada usia <>Hikmah tidak adanya anak laki2 Nabi SAW :

Anak laki2 Nabi tidak ada yang dapat bertahan hidup hingga dewasa dan bahkan setelah beliau wafat, kemungkinan karena Allah SWT tidak menghendaki hal tsb karena :
1. Adanya kekhawatiran pada akhirnya anak tsb akan diangkat sebagai pewaris kepemimpinan beliau baik dari sisi keagamaan maupun kemasyarakatan.
2. Adanya kekhawatiran anak laki2 tersebut dikultuskan dan mendapat keistimewaan spt layaknya putra putri pemimpin maupun raja2 sebagai pewaris kekuasaannya walaupun tanpa kompetensi maupun keahlian yang baik.

Contoh anak2 Nabi sebelum Muhammad SAW yang tidak baik akhlaknya :
1. Putra Nabi Adam, Qobil yang membunuh Habil saudaranya sendiri karena Qurbannya tidak diterima Allah SWT.

2. Putra Nabi Nuh, Kan’an tidak mau mengikuti ajaran Nuh sehingga ditenggelamkan Allah SWT.

Meskipun demikian Nabi2 lain juga ada yang memiliki anak yang sholeh bahkan menjadi nabi lagi seperti Nabi Ibrahim berputra Ismail dan Ishaq , Ishaq berputra Ya’qub, Ya’qub berputra Yusuf, Daud berputra Sulaiman dan Zakaria berputra Yahya.
Wallahu ‘alam bi showwab.

Mengenal Istri2 Nabi Muhammad SAW

Muhammad SAW hanya memiliki seorang istri Khadijah selama 15 tahun kerasulannya dan 10 tahun sesudahnya (selama ±25 tahun), sama sekali tidak ada catatan yang mengatakan bahwa Muhammad SAW ingin menikah dengan perempuan lain ketika Khadijah masih hidup ataupun sebelum menikah dengan Khadijah. Jadi beliau tipe laki2 yang tidak mudah tergoda oleh wanita lain, sehingga aneh jika ada yang menuduh beliau memiliki syahwat yang berlebihan terhadap wanita sehingga mendorongnya beristri banyak. Jika beliau memang senang berpoligami tentunya itu dapat dilakukan dengan mudah pada usia muda karena kaum Quraisy seringkali menawarkannya untuk berbuat hal tersebut.

Berikut Istri2 nabi setelah Khadijah wafat dan Alasan menikahinya :

1. Aisyah binti Abu Bakar (berusia 9 tahun namun ada yg mengatakan 19 tahun, dan Nabi SAW saat itu berusia 52 tahun) Alasan: Petunjuk Allah dimana Rasul mengajarkan ttg kewanitaan agar disampaikan kpd umatnya kelak karena kenyataannya Aisyah banyak menghafal hadits beliau.

2. Saudah binti Zum’ah wanita kulit hitam asal Sudan janda sahabat nabi Amral Al Anshari yg wafat di medan perang dan memiliki 12 orang anak (usia Saudah saat itu 70 tahun dan nabi SAW 52 tahun. Alasannya menjaga keimanan Saudah dari gangguan kaum musyrikin.

Pernikahan ini terjadi sebelum beliau Hijrah ke Madinah
Setelah hijrah ke Madinah berikut istri beliau yang lain :

3. Hafsah binti Umar bin Khattab, janda dari Khunais bin Huzafah Sahmi yg meninggal dlm perang uhud saat itu berusia 35 tahun dan Nabi SAW 61 tahun. Alasan : Petunjuk Allah karena ternyata Hafsah salah seorang wanita pertama yg hafal Al Qur’an 30 juz dinikahi agar bisa menjaga keotentikan Al Qur’an

4. Zainab binti Khuzaimah bin Harits janda yg memelihara anak yatim dan orang lemah di dalam rumahnya sehingga diberi gelar ibu fakir miskin, janda berusia 50 tahun dan nabi saat itu berusia 58 tahun. Alasan : Petunjuk Allah dan Rasul memilihnya untuk bersama-sama menyantuni anak-anak yatim dan orang lemah

5. Zainab binti Jahsy mantan istri Zaid bin Haritsah (anak angkat Nabi SAW) janda berusia 45 tahun dan nabi saat itu 56 tahun. Pernikahan ini kehendak Allah untuk menunjukkan bahwa status anak angkat tidaklah sama dengan anak kandung (dimana Zaid pada waktu itu disebut Zaid bin Muhammad) *) akan dijelaskan pada bagian akhir sirah ini.

6. Ummu Salamah binti Abu Umayyah putri bibi nabi seorang janda yg pandai berpidato dan mengajar, janda berusia 62 tahun dan nabi saat itu 56 tahun. Alasan : Perintah Allah agar membantu nabi berdakwah dan mengajar kaum wanita.

7. Ummu Habibah Ramlah binti Abi Sufyan, mantan istri Ubaidillah bin Jahsy yg cerai karena suaminya pindah agama menjadi Nasrani, janda 47 tahun dan nabi saat itu 57. Alasan: Perintah Allah untuk menjaga keimanan Ummu Habibah agar tidak murtad.

8. Juwairiyyah binti Al Harits Al Khuzaiyyah, budak dan tawanan perang yang dibebaskan oleh Nabi SAW tidak punya sanak keluarga dan memiliki 17 anak dari pernikahan pertama, janda usia 65 tahun dan nabi saat itu 57 tahun. Alasan : Petunjuk Allah memerdekakan perbudakan dan pembebasan tawanan dari tawanan serta menjaga ketauhidan.

9. Shafiyah binti Hayyi Akhtab,wanita muslimah dari kabilah Yahudi bani Nadhir mantan istri Salam bin Misykam dan Kinanah bin Abil Huqoiq memiliki 10 orang anak dari pernikahan sebelumnya, 2 kali janda usia 53 tahun dan nabi saat itu 58 tahun. Alasan: Rasulullah menjaga keimanan Shafiyyah dari boikot orang Yahudi

10. Maimunah binti Al Harits, suku Yahudi bani Kinanah mantan istri Abu Ruham bin Abdul Uzza, janda usia 63 tahun dan nabi saat itu 58 tahun. Alasan: Menjaga dan mengembangkan dakwah dikalangan bani Kinanah dan bani Nadhir.

11. Mariyah Al Qibtiyyah, budak hadiah dai Raja Muqauqis dari Iskandaria Mesir, gadis berusia 25 tahun dan nabi saat itu 59 tahun. Alasan: Petunjuk Allah untuk memerdekakan dari perbudakan dan menjaga keimanan Mariya Al Qibtiyyah.

Kesimpulannya nabi memiliki 12 orang istri, hanya 2 orang dinikahi masih gadis dan 10 orang adalah janda dengan banyak anak pada pernikahan sebelumnya. Sedangkan anak kandung beliau berjumlah 7 orang anak.

Contoh Keharmonisan Keluarga Rasulullah SAW :

1. Ayah teladan, beliau sering mengunjungi kediaman anak, istri, menantu dan sahabatnya disaat senggang.
2. Mertua yg pengertian, beliau mendorong Ali bin Abu Thalib untuk menyunting anaknya Fatimah meskipun sebelumnya Ali ragu karena dirinya miskin, tapi akhirnya Ali menyetujuinya. Begitupun meminta Usman bin Affan menikahi Ummu Kalsum adik Ruqayyah setelah Ruqayah meninggal (keduanya putri Nabi SAW)
3. Kakek yg Penyayang, beliau sering membawa kedua cucunya ke Masjid dengan menggendong di atas bahu.
4. Suami teladan contohnya:

- Sering Membukakan pintu untuk istrinya

- Mencium istri sebelum pergi dan ketika pulang dari bepergian

- Makan sepiring berdua dgn istrinya

- Lemah lembut dan menemani istri ketika sakit

- Bersenda gurau dan membangun keakraban

- Tetap romantis dan akrab walaupun istri sedang haid

- Mandi Bersama

- Mengajak istri makan di luar sambil Refreshing

- Sering mengajak istri ke luar kota

- Memperhatikan perasaan istri dll.

Kesimpulannya : Sahabat Khulafaurrosyidin Abu Bakar dan Umar merupakan mertua Rasulullah SAW sedangkan Utsman dan Ali adalah menantu Rasulullah SAW.

Persoalan Rumah Tangga

Seperti halnya kita Nabi SAW pun tidak luput dari persoalan rumah tangga, tetapi beliau memiliki cara dan tauladan untuk menyelesaikan persoalan rumah tangganya. Ada beberapa catatan persoalan rumah tangga beliau yang dapat dirangkum sebagai berikut :

1.Pernikahan antara Nabi SAW dengan Zainab binti Jahsy mantan istri Zaid bin Haritsah (anak angkat Nabi SAW) sempat menimbulkan fitnah karena dikira kaum orientalis bahwa nabi tertarik kecantikan istri dari anak angkatnya tsb, padahal yg sesungguhnya karena memang rumah tangganya tidak harmonis yg dikarenakan faktor ekonomi karena Zaid berasal dari kaum budak sedangkan Zainab dari kalangan bangsawan. Saat itu Zainab dan keluarganya kurang berkenan karena masalah status tsb, tetapi karena nabi SAW yang datang melamarkan untuk Zaid maka lamaran itu diterima . Zaid sendiri sudah sering “curhat” kepada nabi mengenai keretakan Rumah Tangganya tapi nabi selalu berpesan “Jagalah istrimu dan bertawakallah” walaupun pada akhirnya Zaid dan Zainab memutuskan untuk bercerai. Kemudian atas Wahyu Allah dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 4, 37 dan 40 dinyatakan bahwa status anak angkat tidak sama dgn anak kandung dan digantilah nama Zaid bin Muhammad sesuai dgn nama ayahnya Zaid bin Haritsah. Pada saat yang sama Allah menekankan perbedaan antara nabi Muhammad SAW dan pengikutnya bahwa Allah mengizinkan untuk beristri lebih dari empat orang sebagaimana termaktub dalam Surat Annisa ayat 3. Selain itu istri-istri beliau tidak diperkenankan menikah lagi setelah nabi wafat. Tapi hal untuk pengikutnya seperti kita saat ini perlu pertimbangan yang matang dan mampu bersikap adil sesuai tuntunan Rasulullah SAW bila hendak mencontoh hal ini. Rasulullah diberi kekhususan oleh Allah SWT untuk menikah lebih banyak semata-mata untuk kepentingan dakwah dan menguatkan jalinan sosial di antara suku-suku bangsa Arab saat itu. Pilihannya kepada para janda yang beranak banyak dan hamba sahaya yang dimerdekakan adalah bukti terbesar dari jauhnya Rasulullah SAW dari tuduhan miring selama ini.

2.Kabar miring menimpa istri Nabi Muhammad SAW yaitu Aisyah r.a. ketika kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq dimana Aisyah tertinggal dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang. Saat itu juga ada seorang Sahabat yang tertinggal Shafwan bin Al Mu’attal karena ada suatu keperluan. Kemudian Aisyah menaiki unta Shafwan sedangkan Shafwan berjalan kaki mengawal Aisyah dan menyusul rombongan Nabi SAW hingga sampai ke Madinah.
Melihat hal tsb. Kaum Yahudi dan golongan munafik menghembuskan fitnah bahwa mereka melakukan sesuatu yg tidak terpuji sehingga beberapa orang muslim termakan isyu ini bahkan Nabi Muhammad SAW setelah mendengar inipun menjadi gelisah dan sempat mendiamkan Aisyah sehingga Aisyah menjadi jatuh sakit dan meminta izin dirawat di rumah ibunya selama lebih dari 20 hari. Aisyah berdoa kepada Allah agar dibukakan tabir keadaan yang sebenarnya dan mengembalikan suaminya pada posisi semula sebagai suami yang penuh cinta kasih dan kelembutan kepadanya.
Kemudian Allah menurunkan wahyunya dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 11 -19 menjelaskan bahwa berita tersebut merupakan kebohongan belaka. Disamping pembebasan Aisyah dari segala tuduhan turun pula wahyu tentang hukuman menuduh orang baik-baik berbuat zina dalam surat An Nur ayat 4.

3.Istri Rasulullah yaitu Hafsah putri dari Umar bin Khattab pernah menentang Rasulullah dikala terjadi perbedaan pendapat, sehingga Ummar sendiri langsung menegurnya dengan peringatan,”Kuperingatkan engkau akan siksaan Allah serta kemurkaan Rasulnya, Anakku engkau jangan terpedaya oleh kecintaan orang yang terpesona oleh kecantikannya sendiri dengan kecintaan Rasulullah SAW, Engkau mengetahui bahwa Rasulullah tidak mencintai kamu dan kalau tidak karena aku tentunya Rasulullah telah menceraikanmu.

4.Ketika lahir anak nabi bernama Ibrahim, putra dari Mariah Al Qibtiyyah seorang budak hadiah dari Penguasa Mesir, beliau begitu mencurahkan perhatiannya dan sering mengunjunginya sehingga menimbulkan kecemburuna di antara istri-istrinya yang lain. Padahal wajar saja beliau sangat bergembira setelah kelahiran putra laki2 ini karena dua putra sebelumnya Qasim dan Abdullah hasil pernikahan dengan Khadijah telah dipanggil menghadap Allah SWT.
Karena kecemburuan istri2nya ini beliau sempat menghindar ±1 bulan dan berkonsentrasi pada dakwahnya hingga pada akhirnya ada desas desus bahwa Nabi SAW menceraikan istri2nya. Tetapi setelah diklarifikasi oleh Umar bahwa hal tersebut tidaklah benar dan Umar bin Khattab mengumumkan berita tersebut kepada khalayak ramai. Setelah itu turun wahyu yang menegur sikap nabi SAW yang mendiamkan para istrinya tersebut dalam surat At Tahrim ayat 1-5.