Sabtu, 27 Juni 2009

Buletin At Tammimah Edisi 1 - Juni 2009



Wajah Masjid At Tammimah yang menanti uluran tangan kita



Salam dari redaksi :

Assalaamu 'alaikum wr. wb.

Puji syukur alhamdulilah atas segala rahmat dan hidayah dari Allah swt, shalawat & salam semoga tercurah kepada nabi besar Muhamad SAW. Dengan izin Allah SWT, buletin At-Tammimah edisi perdana ini akhirnya dapat terbit juga, meski masih banyak kekurangan disana sini. Buletin yang pada dasarnya sebagai media komunikasi antara jamah dan pengurus akan sangat senang mendapat masukan dan saran dari jamaah.
Semoga buletin ini menjadi media komunikasi & informasi antara jamaah dan DKM yang efektif.......amin. ( Team redaksi : Andi Faisal, Tatas WS & Iing Abdul Rohim)


Wassalaamu 'alaikum wr. wb.





MASJID : BINAAN WA DIFA’AN

“Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap keridhaan Allah, maka (kelak ) Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga " (Bukhari & Muslim )






Bila kita cermati kehidupan masyarakat muslim hari ini, dalam hubungannya dengan masjid sebagai pusat pembinaan ummat, maka akan akan kita dapati suatu fonomena ironis dan paradoks; masjid berdiri di berbagai tempat, namun kondisi mental spiritual dan sikap keagamaan masyarakat tidak ada perubahan, namun sebaliknya tatanan kehidupan bermasyarakat dan beragama semakin buruk. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan antara masjid dan fungsi masjid itu sendiri. Saat inilah umat islam tengah terjebak dalam formalisme beragama ( mengutamakan symbol/fisik ), yang jika dibiarkan lambat laun nilai dan ajaran islam akan terasa asing bagi pemeluknya, atau bahkan hilang sama sekali.
Karena itulah reaktualisasi fungsi dan peran masjid merupakan sebuah kemestian, karena masjid adalah salah satu pilar kepemimpinan umat, lembaga pembinaan pribadi dan masyarakat, sehingga dengan masjid, umat dapat mensinergikan dirinya terhadap nilai-nilai Islam dan memiliki kepribadian yang istiqamah.

Masjid : Pusat Pembinaan

Membaca isyarat Rasulullah SAW, yang memprioritaskan masjid sebagai asas pembangunan masyarakat baru, menunjukkan masjid di mata ummat islam berkedudukan sebagai pusat pengarahan mental-spiritual dan fisik material, sekaligus merupakan tempat beribadah dan belajar. Bahkan moral, akhlaq dan tradisi islam yang merupakan intisari agama diajarkan di dalam masjid. Maka pantaslah jika Rasulullah memotivasi umatnya lewat sabdaNya : " Barang siapa yang membangun masjid karena mengharap keridhoan Allah, maka kelak Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga” ( Bukhari Muslim ).



Tapi persoalannya, cukupkah menebus surgaNya Allah hanya dengan pembangunan fisik semata tanpa ada upaya pembangunan mental spiritual orang-orang yang akan mengisi masjid itu? Sehingga yang terjadi, seperti apa yang kita lihat hari ini. Masjid-masjid berdiri megah, tapi umat semakin jauh darinya. "Izzah dan muruah" yang seharusnya menjadi karakteristik umat ini telah luntur.

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai mukmin untuk senantiasa memakmurkan masjid Allah, yang tidak hanya sekedar kuasa membangun saja, tapi juga kuasa untuk menjadikannya sebagai tempat strategis untuk pembinaan kader-kader muslim yang bangga dengan Islam dan menjalankan aturan-aturan Islam itu secara kaffah.
Tanggung jawab 'ta’mirul masjid', selain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, juga merupakan indikasi kebenaran nilai keimanan yang dimilikinya :

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" ( QS 9 : 12 ).

Salah satu upaya memakmurkan masjid adalah melalui program-program pembinaan. Banyaknya metoda pembinaan yang ada sekarang ini membuat fungsi dan peran masjid bisa berjalan dengan efektif, tidak terpaku pada satu metoda saja, tapi bisa menggunakan metoda yang lainnya, antara lain : majlis ta’lim, daurah, seminar, bedah buku, diskusi/dialog, kegiatan sosial dan bahkan pembinaan fisik melalui kegiatan latihan bela diri serta yang lainnya.
Disamping itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat fungsi masjid semakin bertambah, yakni menjadi media informasi keummatan dengan berbagai media informasi yang tersedia baik cetak ataupun elektronik. Ataupun dengan tersedianya fasilitas perpustakaan masjid yang akan memudahkan umat untuk mendapat ilmu pengetahun yang lebih dalam, sehingga pemahaman dan cakrawala berfikir umat bisa menjadi luas dan terbuka.
Pemahaman terhadap ajaran agama islam yang benar dan keluasan cakrawala berfikir masyarakat muslim, pada gilirannya akan menumbuhkan sikap kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap badai fitnah yang ditiupkan gerakan-gerakan destruktif yang akan merongrong kemurnian ajaran islam. Dengan demikian, masjid tidak hanya sekedar bangunan mati yang tak memberikan kontribusi apa-apa terhadap perjalanan umat ini, tapi ia adalah 'mercusuar Illahi' yang menjadi petunjuk jalan bagi siapa-siapa yang berinteraksi dengannya.



Dalam kontek inilah sesungguhnya masjid menampakan wajah dan fungsinya yang asli : 'Binaan wa difa’an' ( tempat pembinaan, pengkaderan dan pembelaan). Ia adalah madrasah Islam dimana anak-anak islam dibina dan dikader menjadi pengibar panji-panji Illahi dan membelanya dari setiap musuh-musuh Allah yang tak senang melihat kemuliaan AsmaNya menghiasi semesta ini.



Saatnya, kita bersama-sama memakmurkan masjid dengan aktifitas yang bernilai ibadah dan aktifitas keummatan, sehingga jangan sampai ada asumsi lagi bahwa masjid adalah tempat orang-orang yang mengasingkan diri dari dunia bahkan lebih ekstrim lagi masjid sering di asumsikan sebagai tempat pelarian orang yang frustasi menghadapi dunia.............


KABAR DARI AT-TAMMIMAH

Beberapa Informasi program masjid At-Tammimah yang saat ini berjalan antara lain :

1. Pengajian kitab kuning ba’da subuh tiap hari sabtu.
2.Belajar membaca Al-Qur’an bagi Bapak-Bapak setia malam minggu dan malam senin
3. Masjlis Ta’lim ibu-Ibu setiap hari sabtu sore mulai pukul 16.00

Renovasi Fisik Bangunan

Baru-baru ini At-Tammimah sedang melakukan beberapa perbaikan yang menyangkut fisik. Hal ini dikarenakan beberapa bagian sudah mulai lapuk dimakan usia, sehingga saat hujan tiba, bocor dimana-mana, terutama bagian plafon depan dan bagian kanan dimana bagian ini juga di manfaatkan oleh kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an ( TPA ).




Demikian juga bagian dalam dari masjid, tidak luput dari sasaran perbaikan. Pada bagian depan ( samping kiri dan kanan mimbar ) temboknya sudah mulai menghitam akibat rembesnya air hujan. Jika hujan turun mestilah bagian ini menjadi sasaran utama dari tiupan angin kencang saat hujan. Sehingga airnya merembes dari tembok, wal hasil lantai di bagian depan basah kena air rembesan. Dan termasuk bagian atap yang selama ini hanya ditambal sulam saja.


Berapa biaya perbaikan untuk semua itu ?

Kisaran biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 6.098.400 dengan rincian perbaikan atap Rp. 656.000. perbaikan flafon bagian depan dan kanan Rp. 2.910.000, perbaikan tembok depan dengan ditutup partisi Rp. 778.000. Ongkos tukang Rp 1.200.000. Dengan biaya lain-lain Total menjadi Rp. 6.098.400.
Sementara dana yang tersedia dari kas masjid hanya mencapai Rp. 2.000.000. sehingga kurang Rp. 4.098400. ( wah besar juga yah )



Untuk itu kami mengetuk pintu para jama’ah At-Tammimah khususnya, dan kaum muslimin pada umumnya, untuk dapat membantu perbaikan sarana ibadah kita.



Bagi jama’ah yang ingin berpartisipasi dalam perbaikan masjid ini cukup menghubungi :
1. Bp. Yuki Eko Prasetyo (08161861661)
2. Bp. Tatas Wihara Sukma ( 08164821096)
3. Bp. Agus Yusuf ( 085885781279 )
Insya Allah akan kami jemput.


Tatas WS/Andi F/Iing AR

======ooo====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar